RESENSI NOVEL : PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA

Hari ini saya akan meresensi salah satu novel dwilogi dari penulis terkenal yaitu Andrea Hirata. Siapa yang tidak mengenal Andrea Hirata? Bagi para penikmat literasi novel, pasti tidak asing lagi dengan Andrea Hirata. Sukses dengan tetraloginya yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Kini, Andrea Hirata sukses lagi menulis novel Padang Bulan yang menjadi Mega Bestseller.

Saya baru membaca novel ini di tahun 2017. Sungguh, sangat disayangkan. Entah sudah berapa banyak blogger yang meresensi novel ini, meskipun demikian saya akan tetap meresensi novel ini karena novel ini berkesan bagi saya.

Sumber foto : Gramedia
Judul  : Padang Bulan
Penulis  : Andrea Hirata
Penerbit  : Bentang Pustaka
Tahun Terbit  : 2010
Cetakan : Kedua Belas
Tebal Buku  : 309 halaman
Harga : Rp. 58. 000

Novel Padang Bulan bermula dari kisah gadis kecil berusia 14 tahun, Enong namanya, yang sangat gemar pada pelajaran Bahasa Inggris, namun secara mendadak terpaksa harus berhenti sekolah dan mengambil alih seluruh tanggung jawab keluarga.

Resensi :

Novel Padang Bulan berkisahkan tentang perjuangan dan cinta. Enong, gadis kecil berusia 14 tahun ditingalkan ayahnya untuk selama-lamanya. Sehingga membuat Enong harus mengemban semua tanggung jawab ayahnya sebagai seorang anak pertama dalam keluarganya. Enong anak yang cerdas, ia selalu mendapatkan juara kelas. Pelajaran kesukaan Enong adalah pelajaran Bahasa Inggris dan cita-citanya adalah ingin seperti bu Nizam. Beberapa hari sebelum kepergian ayahnya untuk selama-lamanya, Enong diberikan hadiah kamus bahasa Inggris 1 Milyar.

Kepergian ayahnya, membuat Enong harus menghidupi keluarganya. Mau tidak mau, ibunya Syalimah merelakan kepergian anaknya ke Tanjong Pandan untuk bekerja. Sampai di Tanjong Pandan, Enong tidak berhasil mendapatkan pekerjaan karena tidak ada yang mau mempekerjakan anak yang belum lulus SD.

Selain, cerita perjuangan Enong. Andrea Hirata pun menceritakan tentang Ikal dan Detektif M. Nur. Kisah percintaan antara Ikal dan A ling, serta Detektif M. Nur dibalut dengan cerita yang mengesankan dan lucu. Tingkah lucu dan ide-ide konyol Detektif M. Nur dalam menyelesaikan setiap kasus membuat pembaca senyum-seyum sendiri, bahkan  bisa membuat pembaca tertawa.

Kecemburuan Ikal terhadap Zinar, membuat dia lupa akan segala-galanya dan seperti orang tidak waras. Pernah sekali, ia mencoba produk peninggi badan agar seperti Zinar yang hampir membuat nyawanya melayang begitu saja.

Tidak dapat saya sangka, bahwa saya mampu tersenyum bahkan tidak jarang tertawa melihat tingkah laku ikal dan Detektif M. Nur. Novel ini memberikan pelajaran yang berharga melalui Enong, yang tidak pernah berhenti untuk mengejar cita-citanya agar mampu berbahasa Inggris, dan tidak pernah berputus asa dengan segala kondisi. Melalui Ikal dan A ling, saya dapat menangkap satu pelajaran bahwa jangan pernah menyerah untuk sebuah cinta, tetapi jangan juga bertindak gila seperti Ikal yang hampir saja dapat melayangkan nyawanya. Dalam novel ini pula terdapat toleransi antara pribumi dan Tionghoa yang sangat harmonis.

Demikian resensi saya tentang novel Padang Bulan karya Andrea Hirata.

Comments

  1. Sering lihat ini novel selalu terpajang di toko-toko buku besar. Cuma belum pernah aku pegang dan baca sinopsisnya. Apakah akhirnya nanti seluruh tokoh Enong, Ikal dan si detektif ada relasinya di novel?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

HAIKU dan TANKA

Getir