Cerita di setiap tetes air, Hujan!

"Selamat pagi yas."
"Bima?"
"Nih, buku yg kamu cari"
"Ko ada? Kamu kapan cari ini?"
"Sehabis antarkan kamu, aku mampir dulu ke toko buku. Aku juga masih hafal buku yg kamu cari dan kebetulan buku ini sisa 2. Yasudah aku beli saja"
"Yaa ampun bima, terimakasih banyak yah"
"Iya yas, oh iya aku juga beli novel ini jangan lupa kamu baca yah. Maaf aku tidak bisa lama-lama hari ini ada mata kuliah pukul 08.00"
"Novel lagi novel lagi. Tapi terimakasih yah bim. Aku senang sekali."
"Baiklah, aku juga senang bila kamu menyukainya. Ya sudah ya yas. Dadah"
"Iya bim"
Sambil berjalan bima letakkan garis lengkung di wajahnya.
Novel.. selalu novel yang bima beri kepadaku. Namun, kali ini aku rasa ada yang berbeda dengan bima, tidak seperti biasanya yang berbicara hanya seperlunya saja. Ia terlihat sangat hangat dan lebih banyak omong.
Novel yang selalu dibungkus dengan kertas kado setiap ia memberinya selalu membuatku penasaran tentang judul dan isi cerita di dalamnya.
Amplop pink yang di tempel pada bagian depan novel ini membuatku penasaran.
Tidak ada yang bisa membuatku senang pada
Pink!
Warna yang selalu digemari oleh gadis kecil bernama Yasmin
Butuh waktu untuk panda bisa menulis, terlebihnya menulis surat di atas kertas pink
Mungkin sang penguin kecil bertanya apa maksud sang panda menggoreskan tinta pada kertas pink ini
Yas, mungkin ini gila bagiku dan bagimu
Bersamamu membuatku semakin menggila
Bukan gombalan yang aku tuangkan dalam kertas ini
Aku merasa hubungan kita tidak bisa bila hanya pada titik "pertemanan"
Yas, aku mengagumimu sejak kecil
Hari ini aku ingin katakan bahwa aku cinta padamu dan aku ingin terus bersama denganmu.
Aku gila!
Ya! Memang gila, gila akan cinta ini kepadamu.
Bila kamu mencintaiku baca novel ini dalam sehari dan kamu balas suratku pada pertengahan novel ini
-Bima-
"Selamat datang, cinta"
Novel karya Odet Rahmawati
Hati aku berdetak kencang, tanganku pun ikut bergetar memegang kertas yang bima berikan. Aku tidak butuh untuk membaca terlebih dahulu novel yang bima berikan. Aku berlari menelusuri lorong dan tangga dengan cepat dan semangatnya. Nafasku pun tidak teratur sampai aku berhenti di lantai 4 Ruang 407 tepat sekali di depan papan tulis dan melihat bima yang duduk di baris kedua.
"Bim bim yasmin tuh bim" ucap risky yang duduk disampingnya
"Hmm... yasmin...." ucap bima
Aku pun menuju pada tempat duduk bima dengan nafas yang tidak teratur dan rambutku yang berantakan.
"Apa maksudmu bim?"
"Apa? Kamu sudah membuka isi suratnya?"
"Iya..."
"Yas, tolong jangan marah kepadaku. Yas, aku hanya mengungkapkan isi hatiku yang tidak bisa aku katakan langsung kepadamu"
"Ga nyangka aku sama kamu bim"
"Yas... tolong maafkan aku" bima berdiri sambil memegang tanganku
"Bim.. aku juga cinta sama kamu.. aku mau menemanimu"
"Yas? Apa itu serius?"
"Aku rasa ini untuk pertama kalinya aku berlari dengan cepat hanya untuk bilang yang barusan aku katakan"
"I love you" bima memelukku
"I love you too" aku balas dengan pelukannya.
"Ciyeeeee..... huhuuyyy..." gaduh dan riuh suara sorakan anak kelas bima membuat kami semakin bahagia.

Comments

  1. wew, enak banget dipeluk :) So..sweet :)

    Jangan lupa mampir blog baruku ya tifanny : www.cerpen-case.blogspot.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

HAIKU dan TANKA

RESENSI NOVEL : PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA

RESENSI NOVEL : HUJAN BULAN JUNI KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO