Penyesalan

Tik... tik... tik... gemericik air jatuh dari dahan pohon depan rumah kakek tua yang hidup sendiri setelah ditinggalkan istri dan anaknya. Hembusan angin membawa daun-daun gugur beterbangan hingga ke depan pintu rumah kakek tua.
"Kreeeeekk..." dahan pintu tua terbuka sedikit demi sedikit.
Rupanya angin tak hanya membawa daun kering, melainkan membuka dahan tua yang terpasang untuk masuk ke dalam.
Tidak berselang lama, kakek tua itu berjalan dengan tertatih-tatih ditopang dengan tongkat tua ditangannya. Lusuh keadaannya mencerminkan bahwa kakek tua itu tidak mempedulikan dirinya sendiri. Dengan celana cokelat tua yang kotor dan kaos yang banyak bercak kopi kakek tua itu berjalan meraih gagang pintu.
Riuh hembusan angin dan daun yang dibawa angin di sore itu menerpa dirinya yang kini berada tepat kolong pintu.
Kakek itu tidak benyak bicara, raut wajahnya yang sedih dan kecewa masih membalut penyesalan yang telah ia lakukan beberapa tahun silam, saat itu hingga membuat orang yang dicintainya pergi dan tidak kembali lagi.


Bekasi, 9 Maret 2015
@Tifannyellies

Comments

  1. ADA APA DENGAN CINTA, eh salah. Yang betul AADK, ADA APA DENGAN KAKEK :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. yay anda penasaran?
      sama saya juga! hehe
      oh iya, rip gue ko ga bisa komen ke blog baru lu yah? hm..

      Delete
    2. Weleh, blog yang mana? kan punyaku ada dua?? tapi perasaan dua - duanya bisa kuk asal account google+ kamu dah posisi login Fanny.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

HAIKU dan TANKA

RESENSI NOVEL : HUJAN BULAN JUNI KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO

RESENSI NOVEL : PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA