Kisah Kopi
Oleh : Tifanny Ellies
Malam ini aku teguk sedikit kopi yang rasanya tidak lagi sama
Manisnya tidak lagi bereaksi dalam rongga perasa
Dan pahitnya menyisakan di ujung tempat rasa itu
Tiba-tiba kau masih bertanya kepadaku dimana aku menunggumu saat itu?
Pertanyaan yang tidak asing tuk didengar dua indera pendengarku
Telinga rasanya panas seperti kopi yang disajikan mendengar kata yang selalu terlontar tanpa peduli kau lontarkan dimana kata itu
Pernahkah kau sadar bahwa kejadian pahit itu tidak akan aku lupakan dalam sepanjang masa
Dan kini kau bangkitkan lagi rasa pahit dengan sedikit emosi
Kopi di tengguk rasa pertama manis dan seketika berubah menjadi pahit
Secepat itu kopi berganti rasa
Aku menunggu dari asap yang mengepul sampai dingin yang mendarat pada ronggaku
Memang tidak terlalu lama
Menunggu dengan rasa gundah yang tak kunjung pergi mencabik selembar roti gandum yang senang ketika mendengar kabar kan ada seorang datang tuk menemuinya
Hingga aku memutuskan tuk pergi
Kau pun tak kunjung pulang
Manisnya tidak lagi bereaksi dalam rongga perasa
Dan pahitnya menyisakan di ujung tempat rasa itu
Tiba-tiba kau masih bertanya kepadaku dimana aku menunggumu saat itu?
Pertanyaan yang tidak asing tuk didengar dua indera pendengarku
Telinga rasanya panas seperti kopi yang disajikan mendengar kata yang selalu terlontar tanpa peduli kau lontarkan dimana kata itu
Pernahkah kau sadar bahwa kejadian pahit itu tidak akan aku lupakan dalam sepanjang masa
Dan kini kau bangkitkan lagi rasa pahit dengan sedikit emosi
Kopi di tengguk rasa pertama manis dan seketika berubah menjadi pahit
Secepat itu kopi berganti rasa
Aku menunggu dari asap yang mengepul sampai dingin yang mendarat pada ronggaku
Memang tidak terlalu lama
Menunggu dengan rasa gundah yang tak kunjung pergi mencabik selembar roti gandum yang senang ketika mendengar kabar kan ada seorang datang tuk menemuinya
Hingga aku memutuskan tuk pergi
Kau pun tak kunjung pulang
15 Mei 2015
Tifannyellies
Tifannyellies
Comments
Post a Comment